10 Aplikasi Android Paling Berguna

10 Aplikasi Android Paling Berguna

10 Aplikasi Android Paling Berguna – Saat ini WhatsApp masih menjadi salah satu aplikasi penting yang wajib ada di smartphone masyarakat Indonesia. Namun bagi anda yang menggunakan android, ada beberapa aplikasi penting yang juga harus ada di ponsel anda. Mulai dari aplikasi untuk komunikasi, hiburan, kamera, dan lainnya.

Aplikasi Android Paling Berguna

Memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun ada banyak aplikasi yang bisa memudahkan kebutuhan dan keperluan anda. Nah, berikut ini daftar 10 aplikasi android paling berguna yang bisa anda pilih.

1. Spotify

Bagi anda pecinta musik, aplikasi satu ini tidak bisa dilewatkan. Karena di Spotify ada jutaan lagu yang bisa anda dengarkan secara online maupun offline. Tidak hanya itu, ada deretan podcast hingga audio book yang bisa anda pilih. Saat ini Spotify jadi aplikasi wajib untuk streaming musik online.

Baca Juga: Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan Hal Ini!

2. Telegram

Aplikasi satu ini juga bsia anda unduh, Telegram memiliki banyak fitur yang tak kalah banyak dari WhatsApp. Banyak juga orang yang pindah dari WhatsApp ke Telegram karena kemudahan yang diberikan. Saat ini Telegram menjadi salah satu alat komunikasi populer di seluruh dunia.

3. Canva

Bagi anda yang hobi desain dan ingin mengedit sesuatu dengan mudah maka Canva adalah pilihannya. Terdapat ratusan ribu template yang bisa anda gunakan secara gratis, penggunaannya yang hanya pull-and-drag membuatnya jadi favorit banyak orang. Bahkan pemula bisa menggunakannya dengan mudah.

4. AirDroid

Aplikasi ini memudahkan anda untuk memindahkan file dari smartphone ke laptop tanpa menggunakan kabel data. Ada fitur AirMirror yang memungkinkan anda menampilkan layar smartphone ke layar komputer.

5. TikTok

Aplikasi androud paling berguna satu ini juga tidak boleh anda lewatkan. Ada banyak hiburan dan informasi yang bisa anda dapatkan di sini. Namun pastikan untuk memilah informasi agar tidak termakan hoax. Banyak trend yang bisa anda temukan melalui TikTok. Dan juga anda bisa menjadi konten kreator di TikTok.

6. Netflix

Bagi anda yang doyan menonton film atau series drama dari berbagai negara, maka Netflix adalah pilihannya. Ada berabgai series, anime, dan film dari negara-negara seperti Amerika, Indonesia, Korea, Jepang, dan  lainnya  yang bsia anda pilih. Namun untu menikmatinya anda harus berlangganan terlebih dahulu.

7. VN Video Editor

Aplikasi edit video ini juga tidak bisa dilewatkan. Anda bisa dnegan mudah mengedit video secara gratis dengan berbagai tools yang ada. Tanpa iklan dan watermark, aplikasinya tidak sulit untuk digunakan. Ada berbagai efek dan filter juga yang bisa anda coba.

8. Grammarly

Untuk kalian yang ingin menulis dalam bahasa inggris namun dengan grammar yang lebih tepat, maka kalianh bisa menggunakan aplikasi satu ini. Grammarly mampu memperbaiki grammar error yang terjadi saat anda sedang menulis bahasa inggris. Sangat cocok bagi anda yang ingin menulis esai panjang dengan bahasa inggris.

9. Duolingo

Jika anda ingin belajar bahasa asing dengan mudah, maka aplikasi satu ini bisa jadi pilihan. Anda akan belajar bahasa asing secara privat dan mudah. Mulai dari mempelajari huruf, kata-kata, hingga bagaimana cara berbicara. Ada latihan soal bahasa juga yang bisa anda pelajari untuk lebih memahami pelajaran.

10. Google Drive

Dan bagi anda yang sering bekerja di mana saja dan menggunakan smartphone, maka aplikasi Google Drive sangat anda butuhkan. Anda bisa berbagai dan mengelola berbagai dokumen dengan format word, excel, text, zip, dan lainnya. Menggunakan aplikasi ini anda bisa bekerja di mana pun dan kapan pun.

Pengertian dan Perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM

Pengertian dan Perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM

Pengertian dan Perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM – Sebelum membeli rumah atau apartemen, anda perlu untuk memahami betul perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM. Meski istilah-istilah ini mungkin sudah tidak asing di telinga anda, namun pemahaman yang lebih kuat diperlukan agar anda tidak kebingungan saat proses jual beli.

Nah, agar pemahaman anda semakin mantap, simak pengertian dan perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM berikut ini.

Pengertian dan Perbedaan PPJB, PJB, AJB, dan SHM

1. PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli)

PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dengan kesepakatan ini, maka rumah, tanah, ataupun apartemen telah disepakati untuk dijual ke pembeli.

PPJB dibuat sebelum AJB. Beberapa hal ini perlu dicantumkan dalam PPJB, yaitu harga, termin pelunasan, dan pembuatan AJB.

Baca Juga: Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan Hal Ini!

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada PPJB, yaitu:

Objek Pengikat Jual Beli

Terdapar tiga objek pengikat jual beli, yaitu:

  • Luas bangunan beserta gambar arsitektur dan gambar spesifikasi teknis
  • Lokasi tanah yang lengkap dengan nomor kavlingnya
  • Luas tanah beserta perizinannya

Kewajiban Jaminan Penjual

Penjual wajib menjamin bahwa properti yang di jual sesuai dengan yang di tawarkan pada pembeli. Penjual juga perlu menyatakan bahwa properti yang di jual tidak sedang menjadi jaminan utang atau sengketa.

Kewajiban Pembeli

Sama halnya dengan penjual, pembeli pun memiliki kewajiban. Pembeli wajib untuk membayar cicilan sesuai termin yang di tentukan, sehingga pelunasan dapat di lakukan tepat waktu. Apabila pembeli melanggar perjanjian, maka dapat di kenakan sanksi atau bahkan uang muka hangus.

2. PJB (Pengikatan Jual Beli)

PJB atau Pengikatan Jual Beli merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli yang di buat dengan akta notaris. Biasanya, PJB di buat karena satu hal dan lain hal selama proses jual beli, misalnya pajak yang belum lunas.

Ada dua jenis PJB, yaitu PJB lunas dan PJB tidak lunas. PJB lunas di buat apabila properti sudah di bayar, namun AJB belum bisa di buat karena pajak belum lunas.

Sedangkan PJB tidak lunas di buat apabila pembeli belum melunasi pembayaran. Terdapat beberapa hal perlu di cantumkan dalam PJB tidak lunas, yaitu uang muka yang di bayar pada saat penandatanganan PJB, termin pelunasan, serta sanksi-sanksi yang di berlakukan.

Perbedaan PPJB dan PJB

Sekilas PPJB dan PJB memang mirip. Namun, keduanya tetap memiliki perbedaan. Sederhananya, PPJB merupakan kesepakatan awal untuk mengikat antara penjual dan pembeli. Secara hukum, PPJB lebih lemah dari PJB karena hanya bersifat sementara.

Lain halnya dengan PJB. PJB merupakan pengikat hukum bagi penjual karena di buat dengan akta notaris. Karena itu, secara hukum PJB lebih kuat dari pada PPJB. Selain itu, PJB dibuat setelah ada uang muka. Tidak seperti PPJB yang dapat di buat dengan ataupun tanpa uang muka, tergantung dengan kesepakatan awal antara penjual dan pembeli.

3. AJB (Akta Jual Beli)

Setelah transaksi jual beli di lakukan, maka AJB atau Akta Jual Beli terbit sebagai bukti terjadinya proses tersebut. AJB di terbitkan oleh PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Penerbitan AJB di atur melalui Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (Perkabar 08 Tahun 2012) dan pembuatannya di lakukan setelah pajak di bayar lunas baik oleh penjual maupun pembeli.

4. SHM (Surat Hak Milik)

SHM atau Surat Hak Milik merupakan sertifikat yang membuktikan kepemilikan penuh atas properti, baik itu tanah, rumah, ataupun apartemen. Tidak seperti berkas-berkas lainnya, SHM merupakan bukti kepemilikan terkuat dan memuliki kekuatan hukum paling tinggi. Sehingga, status kepemilikannay tidak bisa di ganggu gugat.

SHM di terbitkan oleh BPN. Proses pembuatannya dapat memakan waktu hingga hitungan bulan. Hanya warga negera Indonesia yang dapat memiliki SHM.

Perbedaan AJB dan SHM

Salah satu perbedaan antara AJB dan SHM terletak pada kekuatannya dalam hukum. SHM memiliki kekuatan hukum lebih tinggi daripada AJB. Keduanya memang menjadi bukti kepemilikan properti, namun AJB tidak dapat di jadikan sebagai bukti yang sah.

AJB di butuhkan ketika akan membuat SHM. Jika anda membeli properti dengan AJB dan tanpa SHM, maka anda yang perlu mengubahnya menjadi sertifikat. Jangan langsung puas dengan AJB saja, karena pada akhirnya pun, SHM tetap memiliki kekuatan hukum paling tinggi.

Rumah atau Apartemen?

Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan Hal Ini!

Rumah atau Apartemen? Pertimbangkan Hal Ini! – Membeli properti butuh biaya besar sehingga harus di pikirkan dengan matang. Sebelum membeli properti, pertimbangkan properti apa yang di butuhkan dan di mana lokasi yang di inginkan. Jenis hunian yang kamu beli sudah tentu akan di tempati dalam waktu yang lama.

Umumya properti yang di gunakan sebagai hunian terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Hunian vertikal: apartemen, rumah susun, atau kondominium.
  • Rumah Tapak atau town house.

Dasar keputusan membeli jenis hunian adalah kebutuhan dan tujuan jangka panjang. Sebab, hak dan kewajiban yang terkait dengan hunian vertikal dan rumah tapak tidaklah sama. Bahkan, ada perbedaan antara rumah tapak dan hunian vertikal yang menambah atau mengurangi daya tarik masing-masing. Membeli tempat yang paling sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan adalah pertimbangan yang penting.

Pertimbangkan Hal ini Sebelum Memilih Apartemen atau Rumah

Sebelum memilih jenis hunian yang ingin di beli, ada baiknya juga mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.

1. Lokasi Bangunan

Mau beli rumah di pusat kota? Sah-sah saja asalkan ada budget karena harganya sudah pasti mahal. Mungkin dua kali lipat harga rumah di daerah pinggiran atau suburban.

Alternatif terbaik adalah tinggal di apartemen. Pada umumnya, apartemen di bangun di lokasi yang strategis untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Itu artinya, kamu bsia menghemat waktu di perjalanan. Tidak ada yang namanya “tua di jalan”, apalagi di Jakarta yang super macet.

Baca Juga: Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

2. Harga Bangunan

Meskipun kota-kota besar seperti Jakarta sudah padat, masih ada kemungkinan untuk dapat hunian di tengah kota. Konsekuensinya adalah harganya yang selangit, khususnya untuk rumah tapak.

Bagi milenial yang mencari hunian ramah di kantor, alternatif terbaik adalah apartemen. Itu juga yang letaknya agak jauh dari kota. Estimasi harganya mungkin di kisaran Rp 300-400 juta.

Apartemen cocok, terutama bagi yang belum berkeluarga. Jika sudah, alihkan perhatian untuk membeli rumah tapak. Meskipun mahal, tapi jauh lebih nyaman untuk di tempati beberapa anggota keluarga.

3. Biaya yang Dikeluarkan

Tinggal di apartemen memerlukan biasa ekstra. Biaya tersebut adalah biaya perawatan dan pengelolaan bangunan yang bisa di bayarkan setiap bulan. Ada juga yang di bayar sekali dalam tiga bulan.

Biayanya lumayan besar dan belum termasuk biaya parkir, listrik, dan air. Berbeda dengan tinggal di rumah tapak. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa lagi di kemudian hari, kecuali jika ingin merenovasi atau memperbaiki rumah. Namun, jika rumah tapak berada di lokasi perumahan elit, mungkin akan di kenakan biaya keamanan setiap bulan.

4. Kepemilikan Lahan

Apartemen adalah bangunan vertikal, jadi tidak ada namanya sertifikat kepemilikan lahan. Penghuni hanya memiliki sertifikat hak milik atas apartemen yang di huninya, sementara sertifikat lahan ada di tangan pengembang.

Apartemen juga memiliki masa berlaku, yaitu 20 tahun. Setelah masa ini habis, penghuni harus melakukan perpanjangan agar bisa tinggal di apartemen tersebut.

Berbeda dengan rumah tapak yang lahannya bisa di miliki oleh perseorangan. Sewaktu membeli rumah, kamu akan di berikan Sertifikat Hak Milik (SHM) oleh pengembang. Selama sertifikat tersebut ada di tangan, maka rumah tersebut menjadi hak kamu.

5. Fasilitas

Dari segi fasilitas, apartemen jauh lebih menguntungkan. Dekat dengan gedung perkantoran, mall, supermarket, mesin ATM, sekolah, dan rumah sakit. Di dalam apartemen juga di sediakan fasilitas untuk memanjakan penghuni, seperti pusat kebugaran, taman bermain, lounge, dan kolam renang.

6. Tingkat Keamanan

Apartemen maupun rumah tapak memiliki sistem keamanan yang cukup baik. Keduanya sama-sama di lengkapi dengan security dan kamera CCTV. Perbedaannya ada di akses menuju hunian. Di apartemen, pengunjung harus memiliki akses tersendiri untuk bisa naik lift. Sedangkan di rumah tapak, cukup menunjukkan atau meninggalkan identitas saja di kasih masuk. Mengingat keamanan sangat penting, tak heran jika apartemen makin di minati karena sistem keamanannya jauh lebih baik.

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia – Investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai. Secara sederhana, investasi adalah salah satu alat untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan kita.

Pada dasarnya, tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda. Sebut saja, seorang berusia 25 tahun tentu memiliki rencana dan cita-cita yang berbeda dengan orang berusia 50 tahun.

Berdasarkan tujuannya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu beda strategi dan instrumen investasinya. Berikut jenis-jenis investasi yang populer di Indonesia.

Jenis Investasi Berdasarkan Tujuannya

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja.

Sebagai contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak murah.

Mengingat akan kebutuhan itu, maka pemuda tersebut disarankan untuk berinvestasi di instrumen rendah risiko dalam artian memiliki fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga mudah dikonversikan dalam bentuk cash, serta bisa menghasilkan pendapatan tetap. Beberapa instrumen yang disarankan untuknya adalah deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

Baca Juga: Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

2. Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bsia disebut dengan investasi jangka menengah.

Sebut saja, dalam lima tahun ke depan Bapak Budi harus mendaftarkan diri putranya ke sebuah universitas ternama di Jakarta. Maka Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang pangkal serta semester I.

Mengingat kebutuhan dananya di atas lima tahun, Bapak Budi bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

Instrumen yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, reksadana campuran.

3. Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori jangka panjang.

Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun.

Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih instrumennya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat di konversi dengan cepat.

Beberapa instrumen yang bisa di pilih untuk investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.

Cara Berinvestasi

Tidaklah sulit untuk berinvestasi, mengingat di era digital seperti saat ini, informasi mengenai instrumen investasi atau riset pasar sangatlah mudah di dapat. Namun, investasi tentu tidak bisa di lakukan secara sembarangan.

Berikut adalah cara berinvestasi yang baik, agar bisa mewujudkan tujuan keuangan kita.

1. Pastikan Kita Telah Sehat Secara Finansial

Sebelum berinvestasi, pastikan telah memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki proteksi keuangan dengan memiliki jaminan kesehatan atau asuransi.

Merencanakan keuangan untuk masa depan memang sangat penting. Namun jangan pernah sepelekan hal-hal yang menjadi perhatian dan prioritas di masa kini.

2. Tentukan Tujuan Terlebih Dulu

Ketahuilah tujuan-tujuan keuangan yang ingin di capai dalam berbagai periode. Sebut saja untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tanpa tujuan yang jelas, maka proses investasi akan menjadi tidak terukur.

Setelah menentukan tujuan, tentukan pula kebutuhan dana untuk merealisasikannya. Kita bisa memulai proses investasi setelah memahami kebutuhan dana.

3. Kenali Profil Risiko

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik investasi yang berbeda-beda, dan setiap investor juga memiliki profil risiko yang berbeda. Profil risiko bergantung kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menoleransi risiko investasi.

Investor konservatif cenderugn menghindari instrumen dengan volatilitas tinggi, dan investor agresif lebih berani mengambil risiko karena menghendaki imbal hasil yang tinggi.

Profil risiko tentu saja bisa berubah ketika pemahaman seseorang akan investasi mulai meningkat. Peningkatan pemahaman akan berinvestasi akan meningkatkan kemampuan menoleransi risiko.

4. Kenali Risiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi

Dalam investasi, terdapat dua jenis risiko yaitu sistematis dan non-sistematis. Sistematis merupakan risiko yang sama sekali tak bisa di hindari dan di versifikasi, serta menyerang ke segala macam instrumen. Risiko tersebut bisa berupa risiko pasar, perubahan tingkat suku bunga, dan inflasi.

Sementara itu risiko non-sistematik di nyatakan sebagai risiko yang masih bisa di hindari dengan cara di versifikasi instrumen investasi. Risiko tersebut antara lain adalah, risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko tuntutan hukum.

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur! – Investasi adalah salah satu faktor strategis dalam kegiatan perekonomian. Investasi biasa di sebut dengan penanaman modal. Secara definisi, Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) untuk tujuan memperoleh keuntungan. Semakin mudahnya informasi yang di dapat oleh individu terkait investasi, akan membuat makin maraknya penipuan bodong. Supaya anda tidak tertipu dan terjerumus ke dalamnya, biasanya investasi bodong menawarkan sebuah keuntungan yang besar dan menggiurkan. Dengan begitu, para korban akan semakin tertarik dan melakukan investasi tanpa berpikir panjang. Akan tetapi, bukan keuntungan yang akan anda peroleh, namun anda justru akan mendapatkan kerugian jika terjerumus ke dalamnya.

Di Indonesia, masih banyak oknum yang gencar memasarkan produk investasi bodong. Biasanya mereka menyasar orang-orang yang memiliki informasi minim terkait investasi. Jadi, orang-orang tersebut berpotensi untuk mudah tergiuur dengan keunutngan besar yang mereka tawarkan. Hal tersebut tentu sangatlah merugikan. Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah penjelasan terkait investasi bodong, supaya anda terhindar dari penipuan dan kerugian. https://toyota-bogor.id/

Tipe-Tipe Investasi Bodong

Investasi Online / Robot Trading

Seiring perkembangan teknologi yang sudah semakin modern, modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman. Contohnya, investasi bodong yang di lakukan secara online. Tipe penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya. Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik korbannya melalui iklan media sosial. Di mana mereka membuat sebuah iklan yagn berisi kalimat ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Di sisi lain, para pelaku penipuan akan merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat profesional dan meyakinkan. Selain itu, para pelaku juga berani mencantumkan nama OJK, BI, atau Bank lain di produk yang mereka tawarkan. Kemudian para korban akan diberikan laman website palsu yang di gunakan untuk media pendaftaran investasi dan juga menyetor sejumlah uang. Setelah semuanya selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak dapat di akses. Para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.

Koperasi Bodong

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga masyarakat. Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam sempat menjadi kedok dari investasi bodong. Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan di janjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya. Sedangkan orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan di minta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di koperasi tersebut. Kemudian, mereka akan mendapatkan sejumlah bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis MLM atau multi-level marketing.

Arisan Bodong

Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya. Di mana arisan bodong di lakukan dalam satu kelompok yang menghimpun sejumlah uang dari para anggotanya. Akan tetapi, dalam arisan bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap kali ada yang mendapat giliran menang. Dalam hal ini, para pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan. Jenisnya pun beragam, ada arisan uang, iPhone, emas, atau barang berharga lain. Sekarang ini, arisan bodong sudah marak terjadi di media sosial. Modusnya, para pelaku menawarkan arisan kepada calon korban melalui media sosial. Di sini para korban di minta mentransfer sejumlah uang, kemudian para korban akan di janjikan keuntungan yang besar setiap kali menang. Akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi, sebab para pelaku akan menghilang dan sejumlah uang yang sudah di transfer oleh para korban tidak akan kembali lagi.

Liga top Eropa