Cara Mudah Menghitung Zakat Hasil Investasi

Cara Mudah Menghitung Zakat Hasil Investasi

Cara Mudah Menghitung Zakat Hasil Investasi – Investasi merupakan topik yang selalu menarik untuk dibahas. Tren melek investasi menyediakan beragam pilihan untuk para pemula yang sebelumnya belum pernah berinvestasi. Selain itu, hasil keuntungan dari investasi dapat digunakan sebagai tabungan, aset, dan lain-lain sesuai keinginan investor. Hasilnya pun dapat di zakati untuk membantu kehidupan para mustahik yang disebut sebagai zakat investasi. Zakat investasi adalah zakat yang dikeluarkan dari dana yang di serahkan kepada pihak lain untuk di kembangkan, baik dengan menggunakan cara mudharabah, musyarakah, murabahah, atau sejenisnya. Lalu, nishab atau batas mininum zakat investasi di keluarkan adalah senilai 85 gram emas 24 karat sesuai dengan harga pasar emas hari wajib zakat. Kadar zakat investasi yg harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5% dengan syarat harta perusahan yang wajib di zakati sudah mencapai haul (satu tahun kepemilikan) toyota-bogor.id

1. Zakat Saham

Saham merupakan salah satu investasi yang di gandrungi oleh para investor. Berdasarkan kesepakatan para ulama pada Muktamar Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 Hijriyah) bahwa hasil dari keuntungan atau di viden saham wajib di keluarkan zakatnya, seperti di lansir dari zakat.or.id. Lalu, saham yang di keluarkan zakatnya adalah saham syariah. Jika muzakki (wajib zakat) membayar zakat saham yang tidak terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES), namun bisnisnya tidak bertentangan dengan prinsip syariah, maka hanya di terima sebagai infak atau sedekah. Prinsip syariah yaitu investasi yang tidak melibatkan hal-hal yang di larang secara syariat seperti riba, alkohol, judi, dan pornografi. Kepemilikan setahun saham syariah di hitung berdasarkan laporan tahunan. Jika sudah setahun dan nilainya setara dengan harga 85 gram emas, maka pemilik wajib menzakati sahamnya.

2. Zakat Tanah Investasi

Selain saham, tanah yang di beli bisa menjadi aset investasi. Sebelum mengeluarkan zakat, muzakki perlu mengetahui terlebih dahulu hukum tanah sebagai harta, tanah untuk investasi jangka panjang, dan tanah untuk kegiatan jual beli. Ketiganya memiliki perbedaan untuk kewajiban mengeluarkan zakat.

3. Zakat Emas

Emas merupakan investasi yang memiliki prospek menjanjikan karena harganya cenderung stabil. Emas sebagai harta merupakan harta yang wajib di zakati. Sebelum mengeluarkan zakatnya, muzakki harus tahu jenis emasnya supaya perhitungan total yang mesti di zakati tepat. Muzakki harus bisa membedakan emas investasi, emas untuk perdagangan, dan emas perhiasan. Emas untuk investasi hukumnya wajib di zakatkan. Adapun nishab emas adalah: 85 emas atau senilai dengannya. Apabila seseorang memiliki emas simpanan dan uang tabungan, maka keduanya di hitung menjadi satu dalam pencapaian nishab, seperti di kutip dari Ustad Abdurrochim. Dengan begitu, cara menghitung besaran dari zakat emas investasi adalah:

  • uang cash + tabungan + investasi (bila ada) + emas (baik berupa logam mulia atau perhiasan simpanan) x 2,5 persen = nilai wajib zakat yang harus di keluarkan.
  • Sementara, emas yang digunakan untuk jual beli dan bisnis, maka wajib di zakati jika pedagang sudah berjualan selama setahun dan mencapai nisab yang setara dengan harga 85 gram emas. Kadar zakat yang dikeluarkan adalah 2,5% dan ditunaikan saat sudah setahun. Lalu, cara menghitung zakatnya adalah:
    (nilai barang dagangan + uang yang ada + tabungan dan harta sejenisnya) x 2,5% = total nominal yang wajib di zakati.
  • Lalu, untuk emas perhiasan ulama memiliki perbedaan pendapat, seperti ulama Madzhab Syafi’i yang menjelaskan bahwa emas yang di gunakan sebagai perhiasan tidak wajib di zakati. Meskipun begitu, perbedaan bukanlah celah untuk membenci. Untuk keluar dari perbedaan, maka sebagian besar ulama mengarah kepada kewajiban menunaikan zakat perhiasan dan cukup hanya sekali. Landasan tersebut merupakan pendapat dari ulama kalangan mazhab Maliki.

Investasi Jangka Panjang

Beberapa Jenis Investasi Jangka Panjang yang Bisa Kalian Coba

Beberapa Jenis Investasi Jangka Panjang yang Bisa Kalian Coba – Untuk mempersiapkan rencana di masa depan, di perlukan usaha yang jeli dan tepat, salah satunya adalah dengan investasi. Memang, berinvestasi bukanlah hal yang bisa menghasilkan keuntungan dengan cepat. Semuanya membutuhkan proses dan keuntungan dari investasi juga berkaitan dengan kondisi pasar. Investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang cocok bila Anda memiliki rencana lebih dari 1 tahun.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Sebelum memulai investasi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu tujuan dari investasi yang akan dilakukan, karena hal ini berkaitan dengan pemilihan instrumen investasi dan profil risiko yang berbeda-beda setiap individunya.

Apabila investasi di tujukan untuk kebutuhan pribadi, maka investasi jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan target yang membutuhkan biaya besar, seperti dana pendidikan, dana pensiun, dana haji/umrah, dan lain-lain. Selain itu, investasi juga bertujuan memberi pendapatan dalam periode tertentu seperti dividen, bunga, royalti, dan sebagainya.

Baca Juga : Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

Kenali Jenis-jenis Investasi Jangka Panjang

Berikut 5 jenis instrumen investasi yang cocok di gunakan untuk berinvestasi dalam jangka panjang:

1. Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas perusahaan yang memiliki potensi keuntungan lebih besar dan di ikuti dengan potensi kerugian yang besar pula (high risk high return).

Investor yang menanamkan modalnya di saham akan berpotensi mendapatkan dividen, yaitu sebuah keuntungan yang di bayarkan perusahaan kepada pemegang saham.

Selain mendapat dari dividen, investor juga berpotensi memperoleh keuntungan dari capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual. Apabila investor membeli dengan harga per saham Rp.2,000 lalu menjualnya dengan harga Rp.3,000 per saham, maka investor mendapat capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang di jualnya.

Namun, investor juga harus bersedia menanggung risiko apabila perusahaan sedang mengalami kerugian yang berdampak langsung kepada kondisi saham perusahaan itu sendiri.

2. Reksa Dana Campuran

Reksa dana bisa menjadi instrumen investasi alternatif bagi mereka yang tidak memiliki waktu banyak dan keahlian dalam mengelola investasinya, karena reksa dana akan di kelola oleh Manajer Investasi (MI).

Reksa dana memiliki beberapa jenis, salah satunya reksa dana campuran. Pada reksa dana jenis ini, modal investor akan di tempatkan oleh MI di beberapa efek sekaligus, seperti pasar uang (deposito), ekuitas (saham), dan surat utang (obligasi).

Reksa dana campuran cocok untuk investor yang memiliki risiko profil moderat dan ingin berinvestasi dalam jangka panjang (3-5 tahun atau lebih).

3. Reksa Dana Saham

Sesuai dengan namanya, reksa dana saham mengalokasikan dananya ke saham (80%) dan 20% sisanya di investasikan ke instrumen lainnya, seperti pasar uang dan obligasi.

Dengan tingginya persentase alokasi pada saham, maka tingkat risiko dan imbalnya akan mengikuti pergerakan perdagangan saham. Di karenakan harga saham yang fluktuatif, maka reksa dana saham cocok digunakan untuk investasi jangka panjang.

4. Properti

Properti di kenal sebagai instrumen yang memiliki nilai investasi tinggi dan di manfaatkan untuk memperoleh passive income. Anda bisa membeli properti (rumah, apartemen, ruko) di lokasi strategis dan kemudian di sewakan yang akhirnya berpotensi menghasilkan keuntungan.

Nilai plus dari kepemilikan properti sebagai instrumen investasi adalah harganya yang cenderung naik dan memiliki prospek baik sepanjang tahun. Namun, risiko kerugian yang di dapat adalah membutuhkan modal yang besar, biaya perawatan dan pajak yang tinggi.

5. Emas

Instrumen investasi terakhir ini pasti sudah tidak asing lagi. Harga emas yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya menjadi alasan banyak masyarakat berinvestasi di emas.

Selain itu, emas memiliki risiko yang minim dan tahan terhadap laju inflasi serta Anda dapat menjual emas kapanpun saat di butuhkan.

Strategi Investasi Jangka Panjang

Sebelum memilih instrumen investasi jangka panjang di atas, ada 3 strategi yang harus Anda lakukan, yaitu:

1. Kenali Profil Risiko

Profil risiko merupakan profil yang menunjukan seberapa besar kemampuan investor dalam menerima risiko pada sebuah investasi. Dengan mengetahui profil risiko, maka Anda bisa menghindari berbagai risiko yang ditemui, seperti memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan awal investasi.

2. Belajar Sebanyak-banyaknya

Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka Anda juga harus mengedukasi diri. Misalnya, jika memilih instrumen saham, maka Anda harus mempelajari performa perusahaan tersebut selama beberapa waktu ke belakang. Kemudian, pilihlah saham perusahaan yang Anda gunakan produknya. Dengan begitu, Anda mengetahui dengan betul seluk-beluk saham perusahaan yang Anda beli.

3. Komitmen dan Sabar

Berinvestasi membutuhkan jangka waktu dan proses yang tidak sebentar. Penting di ingat bahwa keuntungan yang di dapatkan dari investasi tergantung dari pergerakan pasar selama kurun waktu tersebut. Maka dari itu, komitmen dan sabar adalah kunci jika Anda memutuskan untuk berinvestasi jangka panjang.

Pilihan Investasi yang Bikin Investor Cepat Kaya

Pilihan Investasi yang Bikin Investor Cepat Kaya

Pilihan Investasi yang Bikin Investor Cepat Kaya – Di antara sekian banyak instrumen investasi, kamu perlu mendapatkan rekomendasi beberapa investasi yang menjanjikan. Dengan peningkatan setiap tahunnya, kamu dapat memilih satu dari beberapa jenis investasi berikut ini. Untukmu yang masih investor pemula, jangan cemas karena hasilnya tetap menguntungkan. Kamu bisa gunakan modal sesuai kemampuan.

1. Emas

Salah satu instrumen investasi yang terkenal dengan keistimewaannya adalah emas. Sebagai salah satu jenis logam mulia, emas tak hanya diandalkan sebagai perhiasan saja. Emas sangat digemari dan diandalkan sebagai investasi. Dalam hal ini, emas sangat tahan terhadap inflasi karena nilainya cenderung naik dan stabilitasnya tinggi. Nilai yang cenderung naik setiap tahun ini diakibatkan banyaknya peminat dan persediaan yang memadai. Emas juga mudah dijualbelikan, sehingga peredarannya lancar. Dengan demikian, permintaan dan penawarannya seimbang. Semua ini menyebabkan tingginya keuntungan yang diperoleh investor emas. Sebagai investor pemula, investasi emas sangat tepat dijadikan pilihan. Soal harga, kamu bisa menyesuaikan dengan kemampuan. Jika belum mampu membuka rekening investasi emas atau membeli emas batangan, kamu dapat membeli emas dalam bentuk perhiasan.

2. Saham

Siapa bilang jika saham hanyalah diperuntukkan kepada investor yang sudah berpengalaman. Kamu yang masih pemula bisa juga ikut berinvestasi saham. Sekarang ini, kamu bisa mulai berinvestasi saham senilai Rp100 ribu. Menariknya, keuntungan saham semakin naik setiap tahunnya, meskipun risikonya juga cukup tinggi. Saham memang dikenal sebagai instrumen investasi yang high risk high return. Meski terdapat risiko, kamu tak perlu cemas karena bisa pilih perusahaan bonafide yang sudah tepercaya dalam menjalankan bisnis. Jasa keuangan juga sudah banyak yang membantu mengatur investasi.

3. Properti

Zaman sekarang, siapa pula yang tidak tertarik pada investasi properti. Setiap orang yang mengetahui dunia investasi pasti menginginkannya. Properti merupakan instrumen investasi yang sangat menjanjikan karena nilainya terus meningkat setiap tahunnya. Lebih dari itu, peminat di bidang properti tak akan habis. Kamu bisa mengikuti investasi properti dalam bentuk apartemen, perumahan, perhotelan, gedung sewa kantor, dan sebagainya. Untuk memulai bisnis yang menjanjikan ini, memang di butuhkan modal awal yang terbilang besar di bandingkan investasi lainnya. Untuk itu, mulailah mengumpulkan dana untuk memulai investasi properti. Sebagai permulaan, pilihlah range harga yang minimum agar risiko awalnya bisa ter-cover. Pilih juga mitra investasi yang tepercaya, berpengalaman, dan direkomendasikan banyak orang.

Baca Juga : Mitos Investasi Yang Tidak Perlu Anda Percayai

4. Deposito

Setiap hal pasti ada risikonya, terlebih investasi. Dalam pemilihan instrumen investasi, deposito bisa di jadikan pilihan tepat. Bagaimana tidak, deposito mempunyai tingkat risiko minim dengan bunga stabil, sehingga di jamin bahwa kamu mendapatkan keuntungan stabil pula. Deposito ini juga membantumu gemar menabung dengan dana yang hanya dapat di ambil dalam waktu tertentu.

5. Ilmu

Jenis investasi yang terakhir ini memang jarang terpikirkan oleh sebagian besar orang. Pendidikan memang sangat penting untukmu sebagai bekal hidup di dunia. Jika seseorang itu berilmu, setiap tahunnya ilmu itu akan meningkat dan berkembang. Suatu keahlian akan di milikinya sesuai apa yang di tekuninya. Jika ilmu tersebut di gunakan dengan baik, bisa bekerja atau menjalankan bisnis berbasis passion yang di milikinya. Soal keuntungan materi, itu sudah pasti ada asalkan mau konsisten dalam berupaya. Bukan berarti tanpa risiko, berbagai jenis investasi di atas cenderung lebih aman dengan jaminan peningkatan keuntungan setiap tahunnya. Keuntungan yang menjanjikan ini bisa di jadikan modal keyakinan untuk memulai berinvestasi. Jadi, tak perlu banyak ragu meski baru mulai berinvestasi. Sebagai saran, tetaplah mengukur kemampuan investasi agar risikonya tidak berlebih.

Mitos Investasi Yang Tidak Perlu Anda Percayai

Mitos Investasi Yang Tidak Perlu Anda Percayai

Mitos Investasi Yang Tidak Perlu Anda Percayai – Meski masih berusia muda, investasi tidak bisa lagi ditunda. Semakin Anda dewasa akan sadar bahwa uang hasil kerja keras Anda sendiri tidak seharusnya dibiarkan diam tanpa tujuan. Menabung memang bisa menjadi suatu pilihan yang aman, tapi dalam hal jangka panjang hanya menabung tentu tidak akan menguntungkan. Memutar uang lewat berbagai skema investasi seringkali menjadi pilihan agar pendapatanmu bisa jadi lebih bermanfaat dalam berbagai bidang toyota-bogor.id

1. Lulus kuliah atau menikah boleh sedikit terlambat. Tapi asuransi kesehatan wajib ada.

Sebagai seorang yang masih berusia dini atau anak muda sangat wajar jika Anda merasa belum perlu memiliki asuransi kesehatan. Padahal asuransi kesehatan seperti ini sangatlah penting, sekalipun untuk Anda yang masih muda dan sehat. Biaya kesehatan ini terkadang bisa jadi pengeluaran paling tak terduga yang bisa membuat Anda kehilangan uang. Padahal saat Anda menggunakan uang yang Anda miliki untuk mengangsur asuransi tiap bulannya juga akan tersimpan dan tidak hilang, karena prinsipnya sama saja seperti menabung. Uangnya pun dapat Anda ambil setelah beberapa waktu sesuai dengan jenis asuransi yang Anda ambil.

2. Masih banyak yang percaya emas adalah investasi yang tak ada matinya.

Pasti Anda sering mendengar orang yang mengatakan bahwa emas adalah jenis investasi yang paling menguntungkan karena harganya selalu stabil dan tidak mengalami penurunan. Seperti halnya investasi jenis lainnya, tentu investasi emas juga ada resiko yang harus dihadapi saat memutuskan mengambilnya. Tidak seperti pendapat yang beredar di pasaran — pada kenyataannya harga emas pun beredarpun juga sangat fluktuatif tergantung pada kurs rupiah terhadap dolar, tingkat inflasi, dan kondisi pasar.

3. Kebanyakan investor memandang sebelah mata pada pasar obligasi.

Banyak orang memandang rendah tentang investasi obligasi karena keuntungannya yang sedikit. Memang obligasi menawarkan bunga yang setara dengan modal. Jika Anda memiliki modal yang kecil, maka keuntungan yang Anda petik nantinya juga tidak terlalu besar. Lain halnya jika Anda memiliki modal yang besar karena bunga yang akan Anda dapatkan juga akan berlipat. Tetapi perlu Anda ketahui, pasar obligasi selalu menyediakan pemasukan yang tetap bagi para investornya karena memberikan tingkat keuntungan yang cenderung stabil meskipun dalam bentuk yang tidak terlalu besar.

4. Stop percaya bahwa investasi saham sama dengan judi. Semua harus dilakukan dengan analisis yang matang.

Pemerintah sudah mengatur undang-undang yang mengatakan bahwa jual beli saham yang di lakukan pada pasar saham adalah hal yang halal dan legal. Berita simpang siur banyak yang mengatakan bahwa investasi saham adalah bentuk judi justru menghambat masuknya investor ke pasar modal. Bermain saham berbeda dengan bermain judi. Jika dalam judi Anda cuma mengandalkan nasib dan keberuntungan, dalam skema investasi saham semua langkah yang akan di lakukan harus melewati sebuah perhitungan pasti.

5. Meski reksadana menggiurkan, jangan mudah percaya jika reksadana bisa dengan cepat membawa keuntungan.

Walaupun reksadana bisa menjadi pilihan buat Anda yang belum memiliki banyak modal, tapi yang perlu diingat Anda baru bisa mendapatkan untung yang maksimal dengan reksadana berjangka panjang. Semakin panjang reksadana yang Anda ambil maka bunga dan keuntungan yang akan Anda ambil juga akan semakin besar. Jika Anda berminat berinvestasi melalui reksadana, sekarang investasi jenis ini sudah tersedia di banyak bank komersial maupun aplikasi ponsel di Indonesia. Sebelum mengambil reksadana, sebaiknya Anda juga memutuskan terlebih dahulu apa tujuan Anda. Jika Anda sudah memutuskan visi dan misi Anda, maka akan lebih mudah untuk mengambil berapa lama jangka waktu reksadana yang Anda inginkan.

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia – Investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai. Secara sederhana, investasi adalah salah satu alat untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan kita.

Pada dasarnya, tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda. Sebut saja, seorang berusia 25 tahun tentu memiliki rencana dan cita-cita yang berbeda dengan orang berusia 50 tahun.

Berdasarkan tujuannya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu beda strategi dan instrumen investasinya. Berikut jenis-jenis investasi yang populer di Indonesia.

Jenis Investasi Berdasarkan Tujuannya

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun saja.

Sebagai contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang tidak murah.

Mengingat akan kebutuhan itu, maka pemuda tersebut disarankan untuk berinvestasi di instrumen rendah risiko dalam artian memiliki fluktuasi nilai yang stabil, likuiditas yang tinggi sehingga mudah dikonversikan dalam bentuk cash, serta bisa menghasilkan pendapatan tetap. Beberapa instrumen yang disarankan untuknya adalah deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

Baca Juga: Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

2. Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 10 tahun, maka hal ini bsia disebut dengan investasi jangka menengah.

Sebut saja, dalam lima tahun ke depan Bapak Budi harus mendaftarkan diri putranya ke sebuah universitas ternama di Jakarta. Maka Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang pangkal serta semester I.

Mengingat kebutuhan dananya di atas lima tahun, Bapak Budi bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

Instrumen yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi swasta, reksadana campuran.

3. Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasinya di atas 10 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori jangka panjang.

Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun.

Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih instrumennya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat di konversi dengan cepat.

Beberapa instrumen yang bisa di pilih untuk investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksadana saham, saham, hingga properti.

Cara Berinvestasi

Tidaklah sulit untuk berinvestasi, mengingat di era digital seperti saat ini, informasi mengenai instrumen investasi atau riset pasar sangatlah mudah di dapat. Namun, investasi tentu tidak bisa di lakukan secara sembarangan.

Berikut adalah cara berinvestasi yang baik, agar bisa mewujudkan tujuan keuangan kita.

1. Pastikan Kita Telah Sehat Secara Finansial

Sebelum berinvestasi, pastikan telah memiliki dana darurat yang ideal dan memiliki proteksi keuangan dengan memiliki jaminan kesehatan atau asuransi.

Merencanakan keuangan untuk masa depan memang sangat penting. Namun jangan pernah sepelekan hal-hal yang menjadi perhatian dan prioritas di masa kini.

2. Tentukan Tujuan Terlebih Dulu

Ketahuilah tujuan-tujuan keuangan yang ingin di capai dalam berbagai periode. Sebut saja untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tanpa tujuan yang jelas, maka proses investasi akan menjadi tidak terukur.

Setelah menentukan tujuan, tentukan pula kebutuhan dana untuk merealisasikannya. Kita bisa memulai proses investasi setelah memahami kebutuhan dana.

3. Kenali Profil Risiko

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik investasi yang berbeda-beda, dan setiap investor juga memiliki profil risiko yang berbeda. Profil risiko bergantung kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menoleransi risiko investasi.

Investor konservatif cenderugn menghindari instrumen dengan volatilitas tinggi, dan investor agresif lebih berani mengambil risiko karena menghendaki imbal hasil yang tinggi.

Profil risiko tentu saja bisa berubah ketika pemahaman seseorang akan investasi mulai meningkat. Peningkatan pemahaman akan berinvestasi akan meningkatkan kemampuan menoleransi risiko.

4. Kenali Risiko Sistematis dan Non-Sistematis Investasi

Dalam investasi, terdapat dua jenis risiko yaitu sistematis dan non-sistematis. Sistematis merupakan risiko yang sama sekali tak bisa di hindari dan di versifikasi, serta menyerang ke segala macam instrumen. Risiko tersebut bisa berupa risiko pasar, perubahan tingkat suku bunga, dan inflasi.

Sementara itu risiko non-sistematik di nyatakan sebagai risiko yang masih bisa di hindari dengan cara di versifikasi instrumen investasi. Risiko tersebut antara lain adalah, risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko tuntutan hukum.

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur!

Tipe-Tipe Investasi Bodong, Jangan Sampai Tergiur! – Investasi adalah salah satu faktor strategis dalam kegiatan perekonomian. Investasi biasa di sebut dengan penanaman modal. Secara definisi, Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) untuk tujuan memperoleh keuntungan. Semakin mudahnya informasi yang di dapat oleh individu terkait investasi, akan membuat makin maraknya penipuan bodong. Supaya anda tidak tertipu dan terjerumus ke dalamnya, biasanya investasi bodong menawarkan sebuah keuntungan yang besar dan menggiurkan. Dengan begitu, para korban akan semakin tertarik dan melakukan investasi tanpa berpikir panjang. Akan tetapi, bukan keuntungan yang akan anda peroleh, namun anda justru akan mendapatkan kerugian jika terjerumus ke dalamnya.

Di Indonesia, masih banyak oknum yang gencar memasarkan produk investasi bodong. Biasanya mereka menyasar orang-orang yang memiliki informasi minim terkait investasi. Jadi, orang-orang tersebut berpotensi untuk mudah tergiuur dengan keunutngan besar yang mereka tawarkan. Hal tersebut tentu sangatlah merugikan. Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah penjelasan terkait investasi bodong, supaya anda terhindar dari penipuan dan kerugian. https://toyota-bogor.id/

Tipe-Tipe Investasi Bodong

Investasi Online / Robot Trading

Seiring perkembangan teknologi yang sudah semakin modern, modus kejahatan juga mulai mengikuti perkembangan zaman. Contohnya, investasi bodong yang di lakukan secara online. Tipe penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya. Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik korbannya melalui iklan media sosial. Di mana mereka membuat sebuah iklan yagn berisi kalimat ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Di sisi lain, para pelaku penipuan akan merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat profesional dan meyakinkan. Selain itu, para pelaku juga berani mencantumkan nama OJK, BI, atau Bank lain di produk yang mereka tawarkan. Kemudian para korban akan diberikan laman website palsu yang di gunakan untuk media pendaftaran investasi dan juga menyetor sejumlah uang. Setelah semuanya selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak dapat di akses. Para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.

Koperasi Bodong

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga masyarakat. Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam sempat menjadi kedok dari investasi bodong. Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan di janjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya. Sedangkan orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan di minta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di koperasi tersebut. Kemudian, mereka akan mendapatkan sejumlah bonus. Hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis MLM atau multi-level marketing.

Arisan Bodong

Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya. Di mana arisan bodong di lakukan dalam satu kelompok yang menghimpun sejumlah uang dari para anggotanya. Akan tetapi, dalam arisan bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap kali ada yang mendapat giliran menang. Dalam hal ini, para pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan. Jenisnya pun beragam, ada arisan uang, iPhone, emas, atau barang berharga lain. Sekarang ini, arisan bodong sudah marak terjadi di media sosial. Modusnya, para pelaku menawarkan arisan kepada calon korban melalui media sosial. Di sini para korban di minta mentransfer sejumlah uang, kemudian para korban akan di janjikan keuntungan yang besar setiap kali menang. Akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi, sebab para pelaku akan menghilang dan sejumlah uang yang sudah di transfer oleh para korban tidak akan kembali lagi.

Liga top Eropa